Menurut laporan Profil Kanker Negara yang dipublikasikan Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2014, ada 103.100 kasus mortalitas kanker pada pria di Indonesia, dan 92.200 kasus mortalitas kanker pada wanita.

Kanker trakea, bronkus dan paru-paru bertanggung jawab atas 21.8% kematian terkait kanker pada pria Indonesia, dan kanker payudara bertanggung jawab atas 21.4% kematian terkait kanker pada wanita Indonesia.

Pada tahun 2014, ada 25.322 pria Indonesia yang didiagnosis dengan kanker paru-paru, dan 49.998 wanita Indonesia yang didiagnosis dengan kanker payudara.

Kanker dimulai dari proses Karsinogenesis, di mana sel normal bertransformasi menjadi sel kanker. Transformasi ini melibatkan mutasi pada tingkat seluler, genetik, dan epigenetik. Ada 4 tahap Karsinogenesis:

1. Inisiasi Tumor

Karsinogen Kimia menyebabkan kerusakan genetik dengan memodifikasi struktur molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi.

2. Promosi Tumor

Sel tumor yang terinisiasi mengalami ekspansi klonal secara selektif, menghasilkan populasi sel tumor yang lebih besar. Agen promotor tumor, seperti minyak croton dan bahan kimia benzo[a]pyrene berkontribusi pada proses ini dengan mengurangi periode latensi promosi tumor.

3. Konversi Malignan

Sel tumor berubah menjadi sel yang ganas.

4. Progresi Tumor

Sel malignan memperoleh karakteristik yang lebih agresif dari waktu ke waktu, seperti kecenderungan ketidakstabilan genomik dan pertumbuhan yang tidak terkendali.

Ketika kerusakan DNA terjadi, gen supresor tumor akan teraktivasi. Gen ini menghentikan perkembangan siklus sel, melakukan perbaikan DNA, dan mencegah mutasi diteruskan sel induk ke sel anak.

Pada akhirnya, akumulasi kerusakan DNA tanpa perbaikan-lah yang menyebabkan kanker. Salah satu gen supresor tumor yang paling banyak dipelajari adalah protein 53 (p53).

Protein ini memiliki fungsi anti kanker yang penting dalam tubuh kita, termasuk fungsi apoptosis (kematian sel secara terprogram), stabilitas genomik dan penghambatan angiogenesis (pertumbuhan pembuluh darah tumor).

Kanker memiliki karakteristik defisiensi apoptosis, sehingga sel malignan tidak mati. Oleh karena itu, obat-obatan yang mampu memulihkan apoptosis memegang kunci ke masa depan pengobatan kanker yang aman dan efektif.

Induksi Apoptosis oleh TXL Phytoceutical

TXL Phytoceutical, dengan komposisi 14 bahan herbal, telah terbukti dapat menginduksi apoptosis di berbagai sel kanker manusia. Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Obat Alternatif & Komplementer tahun 2005 oleh tim riset Andy Sun, Ph.D. et al. meneliti Efek Apoptosis TXL pada 15 jenis sel kanker manusia dan 2 jenis sel normal manusia.

Penelitian ini menggunakan metode TUNEL Assay untuk meneliti Efek Apoptosis ini. Hasilnya menunjukkan bahwa sel kanker yang berasal dari 15 organ manusia semuanya mengalami apoptosis (TUNEL-positif), sedangkan sel normal HUVEC dan PBMC tidak mengalami apoptosis. Data ini mengkonfirmasi bahwa TXL memiliki efek terapeutik pada spektrum kanker secara luas, termasuk sel karsinoma serviks manusia (C-33A), sel karsinoma paru-paru (H1299), dan sel-sel karsinoma hepatoseluler (HepG2).

TXL Phytoceutical juga menghambat proses angiogenesis dan metastasis/penyebaran sel kanker. Tim riset Jean-San Chia meneliti efek TXL pada Neovaskularisasi sel HMEC-1 dan sel HUVEC dengan stimulator angiogenik 10% FBS. Hasilnya menunjukkan bahwa TXL tergantung secara dosis dapat menghambat pembentukan tubulus HMEC-1 dan HUVEC secara signifikan.

Untuk menguji efek TXL terhadap motilitas (pergerakan) sel kanker, tim riset Chia et al. bereksperimen dengan pergerakan empat sel kanker yang sangat invasif, termasuk PC-3 (sel kanker prostat manusia), MDA-MB-231 (sel kanker payudara), H1299 (sel kanker paru-paru) dan CT-26 (sel kanker usus besar).

Sel kanker diizinkan untuk bermigrasi ke celah yang sebelumnya disiapkan, dalam 2 kondisi, dengan adanya TXL dan tidak ada TXL. Setelah 20 jam inkubasi, celah migrasi sel kanker pada grup TXL lebih lebar dibandingkan dengan grup non-TXL, yang mengindikasikan bahwa TXL menghambat pergerakan keempat sel kanker invasif ini.

Kedua penelitian ini menyimpulkan bahwa TXL dapat menghambat metastasis kanker dan angiogenesis dengan menyerang target-target proses biologis dan patologis sel kanker.

Kesimpulannya, kanker ditandai dengan apoptosis yang tidak mencukupi. Ekspansi tumor terjadi saat tumor menciptakan pertumbuhan pembuluh darah-nya sendiri (angiogenesis). Menurut pembagian stadium tumor, metastasis menempatkan kanker pada stadium 4. TXL mampu menghasilkan apoptosis di berbagai sel kanker, menghambat metastasis dan angiogenesis, menunjukkan bahwa TXL tergantung dari dosisnya memiliki efek terapeutik yang jelas terhadap banyak jenis penyakit kanker.

 

 

The following two tabs change content below.

TXL Phytoceutical

TXL Phytoceutical merupakan solusi integratif kanker dengan fungsi Immunomodulasi (Pengaturan Sistem Kekebalan Tubuh), Apoptosis (Program Bunuh Diri Sel Kanker), Anti-Metastasis (Penyebaran Sel Kanker), Anti-Angiogenesis (Penghentian Pembelahan Sel Kanker di siklus G2/M), Peningkatan Kualitas Hidup, Meningkatkan Efektivitas Mengurangi Efek Samping Pengobatan Medis. Hubungi 0812-12984-366 (Whatsapp) untuk informasi lebih lanjut.

Latest posts by TXL Phytoceutical (see all)

    Telp TXL
    × Whatsapp TXL