Kanker Serviks, dengan nama lain kanker leher rahim, disebabkan oleh pertumbuhan abnormal sel pada daerah serviks yang berpotensi menyerang bagian tubuh lain-nya. Pada umum-nya, gejala kanker leher rahim tidak terlihat pada stadium awal sampai stadium 2B . Di Indonesia, lebih dari 76% penderita kanker ini sudah berada pada stadium lanjut (stadium 3B ke atas) ketika menerima vonis dari dokter.

Menurut statistik, infeksi Human Papillomavirus (HPV) merupakan faktor utama yang berhubungan dengan 90% penyakit kanker leher rahim. Faktor-faktor resiko yang lain: merokok, sistem imunitas yang lemah, pil kontrasepsi, berhubungan seks pada usia muda dan berganti-ganti pasangan seks. Namun, faktor-faktor resiko ini bersifat minor dibandingkan HPV.

Dengan menetralisir 2 jenis virus papilloma yang sangat berbahaya, vaksin HPV dapat mencegah kanker serviks dengan tingkat efektifitas 65-75%. Pencegahan kanker leher rahim juga dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap Smear dan inspeksi visual asam asetat secara berkala. Metode preventif yang lain adalah berhubungan seks dengan pasangan yang tetap dan menggunakan kondom.

Kanker serviks menduduki peringkat 4 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita, dan peringkat 4 sebagai sebab kematian penyakit kanker pada wanita di dunia. Pada tahun 2012, di-estimasi ada 528.000 penderita kanker leher rahim dan 266.000 kematian.

Pengobatan kanker leher rahim sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain-nya. Variasi ini disebabkan karena perbedaan fasilitas antara negara maju dan berkembang, perbedaan jumlah ahli bedah yang dapat melakukan operasi panggul radikal (Radical Pelvic Surgery) dan munculnya terapi Fertility Sparing di negara maju. Karena kanker serviks bersifat radio-sensitif, radiasi dapat digunakan pada setiap stadium ketika operasi leher rahim tidak memungkinkan.

Cara Bantu Mengobati Kanker Serviks dengan Produk Paten Herbal Alami

Kini hadir pengobatan kanker leher rahim yang bersifat aman, alami, tanpa operasi. Tian Xian Liquid (TXL) adalah obat tradisional Cina premium yang berasal dari 14 bahan herbal alami berkualitas tinggi yang memiliki sifat anti-kanker yang kuat. Dewasa ini, konsumen Indonesia makin mengerti bahwa penggunaan obat alami untuk jangka panjang hasil-nya lebih baik dan aman dibandingkan dengan obat medis.

Bahan-bahan utama TXL: Radix Ginseng, Ganoderma, Cordyceps, Radix Astragali, Fructus Lycii dan Rhizoma Dioscoreae.

Digunakan sejak tahun 1991, kini dalam lebih dari 8 negara, Tian Xian Liquid terbukti dapat melakukan 4 fungsi utama:

1. Imunomodulasi: Membantu mengatur sistim kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker serviks secara alami

2. Apoptosis: Bantu Mengaktifkan program “bunuh diri” dari sel kanker. Setiap sel normal memiliki program “bunuh diri.” Sel kanker yang sudah kehilangan fungsi ini membelah tanpa kontrol.

3. Anti-Metastasis: TXL membantu menghambat penyebaran sel-sel kanker

4. Mengurangi Efek Samping Pengobatan Medis Kanker: Tian Xian Liquid bantu mengurangi efek samping seperti penurunan trombosit darah, sel darah putih, hemoglobin dan rambut rontok. Sebagai obat komplementer, penggunaan TXL sangat cocok digabungkan dengan radioterapi atau operasi.

Penelitian TXL Terhadap Kanker Serviks

Banyak obat herbal di luar yang melakukan claim dapat secara efektif menyembuhkan kanker serviks tanpa didukung oleh penelitian ilmiah. Beruntunglah bapak ibu yang membaca artikel ini, karena TXL memiliki penelitian ilmiah yang mendemonstrasikan efektivitas terhadap kanker serviks.

Pada tahun 2005, Tim Penelitian Dr. Sun dari College of Medicine, Universitas Nasional Taiwan mempublikasikan penemuan bahwa Tian Xian Liquid secara efektif bantu menekan pertumbuhan sel kanker serviks dan menginduksi apoptosis (program bunuh diri sel kanker) pada banyak jenis sel kanker, termasuk sel-sel karsinoma serviks C-33A.

Berikut adalah abstrak penelitian tersebut:

Tujuan Penelitian: Tien-Hsien cair (THL) adalah campuran herbal Cina yang tersedia secara komersial yang telah digunakan sebagai suplemen diet antikanker selama lebih dari 10 tahun. Kami baru-baru ini menunjukkan bahwa THL memiliki efek imunomodulator yang kuat pada sel-sel mononuklear darah perifer (PBMC) dan sel T. Untuk menyelidiki aktivitas anti-tumor THL lebih lanjut, kami berusaha untuk menguji apakah THL dapat menginduksi apoptosis pada berbagai lini sel kanker manusia berdasarkan fakta bahwa THL mengandung beberapa komponen dengan fungsi-fungsi membunuh tumor.

Desain Penelitian: Efek penghambatan pertumbuhan THL pada sel karsinoma serviks manusia C-33A sel, sel paru-paru manusia H1299 sel paru-paru, dan manusia PBMC dinilai dengan menghitung sel yang layak menggunakan metode pewarna trypan blue excion. Aktivitas apoptosis-merangsang THL dalam sel H1299 dinilai dengan menganalisis sel-sel dengan empat tes: (1) pewarnaan DNA nuklir Hoechst 33258; (2) dekompresi pelabelan ujung dUTP akhir terminal deoxynucleotidyltransferase (TUNEL); (3) uji tangga fragmen DNA nukleosomal; dan (4) analisis sel sub-G1. Kegiatan caspase-8, -9, dan -3 dalam sel H1299 yang diobati dengan atau tanpa THL juga diukur untuk menjelaskan mekanisme yang mungkin mendasari efek apoptosis-induksi THL. Akhirnya, efek apoptosis THL pada lima belas sel kanker manusia dan sel manusia normal dianalisis dengan tes TUNEL.

Hasil Penelitian: THL dapat menginduksi apoptosis pada semua sel kanker manusia yang diuji tetapi tidak dalam sel manusia normal. Pengobatan THL sel kanker H1299 menghasilkan aktivasi caspase-8, -9, dan -3 dan inhibitor dari caspase ini dapat memblokir sebagian apoptosis yang diinduksi THL.

Kesimpulan: THL telah digunakan oleh banyak pasien dengan kanker selama bertahun-tahun tanpa efek samping yang diketahui. Penelitian kami sekarang menunjukkan bahwa THL memiliki fungsi pembunuh tumor yang luas telah memberikan basis molekuler yang mendasari aktivitas terapi THL. Lebih jauh lagi, karena THL memiliki efek apoptosis hanya pada sel kanker tetapi tidak pada sel normal, selektivitas ini menunjukkan bahwa THL dapat menjadi agen terapeutik kanker potensial.

Hasil Penelitian Tian Xian Liquid Terhadap Sel Kanker Serviks

1. TXL Bantu Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Pada penelitian ini, sel-sel kanker serviks karsinoma manusia (C-33A), sel karsinoma paru-paru manusia (H1299) dan sel normal manusia (PBMC) dibiakkan dalam kultur media, dan diberikan konsentrasi TXL yang berbeda-beda dalam 24 jam. Grafik A menunjukkan bahwa TXL menunjukkan efek kuat menghambat pertumbuhan sel kanker serviks karsinoma dan sel karsinoma paru-paru dalam dosis optimal. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker serviks sampai 50%, dibutuhkan konsentrasi Tian Xian Liquid sebanyak 0.13% (v/v). Pada konsentrasi TXL sebanyak 0.5% (v/v), semua sel kanker serviks karsinoma berkurang secara signifikan.

2. TXL Bantu Menginduksi Apoptosis (Program Bunuh Diri) Pada Sel Kanker Serviks Karsinoma, Sel Kanker Karsinoma Hepatocellular, dan Sel-Sel Kanker Lainnya

Grafik di atas menunjukkan formasi fragmen DNA Internucleosomal. Berdasarkan penelitian, TXL dengan konsentrasi 1% (v/v) menginduksi apoptosis (program bunuh diri sel kanker) pada sel kanker serviks karsinoma (C-33A), sel kanker karsinoma hepatocelluluar (HuH-7) dan sel-sel kanker lainnya.

Tian Xian Kapsul No. 7

Tian Xian Kapsul No. 7 muncul sebagai obat alternatif untuk pasien yang memiliki budget ekonomis untuk mengkonsumsi herbal anti-kanker. Dengan bahan dasar jamu-jamu herbal Cina seperti Radix Ginseng, Radix Astragali dan Rhizoma Pleionis, Tian Xian Kapsul No. 7 mensupplementasi meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa nyeri.

Fungsi Tian Xian Kapsul No. 7:

• Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh untuk melawan patogen-patogen
• Menyerang atau menekan sel-sel kanker pada sistem urogenital, bagian limpa, tiroid, tulang dsb
• Menghentikan pembelahan sel kanker pada siklusnya dan memblok sintesis DNA sel kanker

Terapi Ozon Vagina (Insuflasi Vagina)

Terapi Ozon dengan menyalurkan gas pembersih alami ozon pada vagina dapat membantu menangani sel kanker serviks dan melindungi sel-sel vagina dan rahim. Terapi ozon vagina menggunakan tekanan rendah dan konsentrasi ozon senilai 25 – 30 mikrogram/ml, dengan flow rate ¼ liter per menit. Pada umum-nya, terapi ini berlangsung selama 5 – 15 menit. Konsentrasi ozon dapat diturunkan apabila terjadi ketidak-nyamanan selama terapi.

Selain cocok untuk membunuh sel kanker pada leher rahim, terapi ozon vagina juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur, herpes, dan vulvodynia. Banyak wanita dengan infeksi jamur dan herpes merasa kondisi mereka menjadi lebih baik setelah melakukan terapi ozon ini.

Terapi Ozon Vagina tersedia di Bali’s Health Care Center, Denpasar.

Photo courtesy of Marin from FreeDigitalPhotos.net

Testimoni Survivor Kanker Serviks dengan TXL

Disclaimer: Semua informasi dalam website ini bertujuan untuk edukasi, dan tidak dapat menggantikan saran professional medis. Tidak ada garansi terhadap hasil spesifik, hasil bervariasi di setiap individu.

1. Menghadapi Kanker dengan Cantik dan Bijaksana, Saya Menjadi Lebih Sehat, Terima Kasih Kanker!

Edith Shih – Taiwan (Kanker Serviks dan Payudara pada umur 46 tahun)

Founder Chinese International Rehabilitation of Cancer Association

Hidup Tanpa Konsep Menjaga Kesehatan

Sejak saya lahir, tubuh saya lemah, mudah sakit dan terkena alergi. Sistem kekebalan tubuh saya sangat lemah dan selalu pingsan bila saya berdiri agak lama di meeting pagi sekolah.

Pertama Kali Terkena Kanker, Saya Hanya Memotong Tumor

Saya tidak menanggapi secara serius ketika pertama kali terkena Kanker Serviks di 1998. Dokter di Amerika merekomendasikan saya untuk operasi pembuangan semua uterus karena saya sudah berusia dan tidak berencana untuk hamil lagi.

Kedua Kali Terkena Kanker adalah Saat Saya Benar-benar Berpikir untuk Mengubah Kondisi Tubuh

Setelah operasi, saya pikir saya sudah baik dan tidak berpikir mengenai mengatur dan mengubah pola hidup. Siapa yang menyangka mimpi buruk dapat terjadi begitu cepat.

Menolak Kemoterapi sebagai Terapi Pencegahan

Ketika di Amerika, dokter mengusulkan pada saya untuk mengangkat seluruh payudara sebelah kanan (atau sebagian), dan melakukan kemoterapi dan radioterapi. Saya memilih untuk memotong sebagian (yang bertumor) dan melakukan radioterapi, saya tidak melakukan kemo.

Dokter Operasi Wanita di Pusat Medis San Fransisco mengatakan, “bila keluarga saya terkena kanker, saya mungkin mengusulkan operasi, tapi saya tidak akan mengusulkan radioterapi.” Saya dapat mengerti pertimbangan dokter.

Selama Periode Radioterapi, Berolahraga Setiap Hari untuk Meningkatkan Imunitas

Selama menjalani Radioterapi, saya tetap menjalani rutinitas. Saya bangun pukul 7 pagi dan berjalan di lingkungan. Mungkin karena saya terus berjalan, olahraga, mandi air hangat dan minum TXL, tubuh saya menjadi lebih kuat.

2. Mukzizat dalam Kasus Kanker

Yu-Pao Lee, Kinmen – Taiwan (Kanker Serviks dan Payudara pada umur 35 tahun)

Saya adalah wanita rendah hati di Kinmen yang pertama terkena kanker serviks dan kemudian kanker payudara pada 1995. Selain menjalani treatment konvensional, saya memilih “TXL” sebagai suplemen nutrisi dan berhasil melawan kanker payudara.

Pada tahun 1995, seluruh kulit saya kasar, dan saya di-diagnosa dengan kanker serviks menurut tes pap smear. Seperti semua pasien, saya menjalankan operasi, dan memilih untuk tetap bisa hamil. Kita tidak pernah tahu 5 tahun kemudian kanker payudara saya kambuh lagi. Sungguh aneh kanker payudara ada lagi. Saya tau ada semacam tumor di tubuh saya, tapi saya tidak merasa bagian mana yang tidak nyaman, jadi saya biarkan saja sampai suatu hari saya pergi ke kuil untuk sembahyang, dan seorang biksu lewat dan mengatakan “Lebih perhatikan tubuh kamu ya.”

Saya pikir, bisakah itu tumor sebelumnya yang berulah lagi? Kemudian saya pergi ke kuil lain di mana ada ahli yang memberi saya terapi Qigong. Saat itu musim dingin dan ahli yang bekerja keras di bagian ketiak saya berkeringat dan berkata “sirkulasi di sini tidak lancar, seperti ada yang tertahan di sini. Hati-hati, kamu bisa terkena tumor 2 kali dalam hidupmu.”

Pada April 2001, setelah operasi 8 jam mengangkat limpa, saya tidak bisa lagi mengangkat barang berat karena operasi itu mengakibatkan lengan saya lemah. Melalui olahraga yang baik dan perubahan diet (tidak makan daging merah, alkohol, dan terutama makanan yang digoreng), saya mulai menjaga kesehatan setelah operasi karena saya akan menjalani kemoterapi dan radioterapi.

Periode waktu ini merupakan yang paling gelap dan sulit dalam hidup saya. Terima kasih kepada ipar saya, yang terus menyemangati saya dan mencari buku-buku kesehatan di mana-mana untuk membantu saya belajar dan mencari referensi. Suatu hari, dia menemukan buku yang memperkenalkan “TXL” pada stadium awal di toko buku. Awalnya, perasaan saya cukup rumit dan kontradiktif karena tidak tahu konsekuensi serius apa yang akan terjadi, dan saya memaksakan diri untuk menjalani saja demi kebaikan tubuh. 2 minggu kemudian, kerontokan rambut saya berkurang dan kekuatan saya meningkat.

3. Melewati Kanker dan Kembali ke Alam

Chew Ah Siang

Usia 66 Tahun, Kanker Serviks Stadium 3, Melaka, Malaysia

Menghadapi Kanker dengan Tenang

Kami adalah pengikut Katolik yang setia, sehingga semua anak yang bekerja di luar kota kembali pulang untuk merayakan natal pada 25 Desember 2008. Pada hari historis itu anak perempuan saya yang teliti mengamati saya berjalan dengan punggung yang membungkuk ke depan secara tidak wajar.

Saya pergi untuk mendapatkan laporan beberapa hari kemudian dan dokter memberi tahu bahwa saya mungkin terkena kanker. Saya merasa khawatir namun tidak terlalu waspada. Que sera sera, apapun yang akan terjadi biarlah terjadi. Pada saat itu anak saya Alan, yang bekerja di Kuala Lumpur, tau seorang teman yang bekerja di Perusahaan Tombo, perusahaan yang berkecimpung dengan produk antineoplastik bernama TXL. Alan menyelidiki mengenai TXL dari temannya dan berharap produk ini dapat menolong saya.

Selama masa itu anak-anak saya membawa saya ke KL dan Melaka untuk menemui beberapa dokter. Saya bahkan dibawa ke Singapura untuk check-up pada Tahun Baru Cina 2009.

Mendapatkan Kembali Kesehatan dengan Bantuan TXL dan Dokter yang Baik

Salah satu anak perempuan saya menyarankan ke Rumah Sakit Universitas untuk terapi. Meski enggan untuk melakukan pemeriksaan medis lagi karena prosedurnya sangat tidak nyaman, saya tetap ikut dia ke RS. Operasi itu dilakukan pada 26 Februari 2009, di mana rahim saya, uterus, dan sistem limpatik perifer saya diangkat, tinggal kantong kolostomi. Operasi itu sangat berhasil, di mana saya bisa berjalan lagi hanya setelah 3 hari dan saya pulih dengan cepat.

Bayangan Efek Samping Kemoterapi

Saya mulai lelah dan waspada terhadap kemoterapi. Untuk mencegah menerima kemoterapi lagi, dan mencegah kekambuhan, saya terus minum TXL, yang membantu saya mendapatkan energi dalam waktu cepat sehingga saya dapat bermain dengan hula hoop lagi. Banyak teman dekat yang merekomendasikan banyak suplemen-suplemen makanan sehat namun saya tetap pilih TXL karena TXL sangat efektif, begitu efektifnya sampai saya dapat merasakan darah saya mengalir setelah saya minum.

Belajar Melepaskan dan Menikmati Hidup

Saya menjalani hidup yang tidak bahagia sebelum terkena kanker. Hidup hanyalah kumpulan kejengkelan pada saat itu. Saya harus bekerja di sawah sebelum fajar. Saya tau tidak mudah untuk menghilangkan ketidaksabaran saya, namun untuk menjaga kesehatan dan membawa harmoni pada keluarga, saya harus memperlambat dan menghilangkan stress yang tidak perlu. Saya percaya kesehatan yang baik datang dari ketenangan dan hidup tanpa stress.

Terpujilah Tuhan

Terpujilah Tuhan yang membuat saya mampu melihat kebahagiaan ketika saya terkena kanker! Saya ingin tinggal dengan suami di pedesaan. Saya tidak pernah suka hidup di kota karena udaranya kotor, dan kota hanya seperti hutan beton di luar sana. Kampung halaman saya seperti ruang terbuka yang besar, dengan banyak udara segar, sinar matahari dan angin sepoi-sepoi. Kenikmatan alam ini membuat saya kagum. Kamu dapat juga melihat bulan dan bintang-bintang pada malam hari.

4. Saya Berhenti Kemo di Singapura Karena Tidak Tahan Efek Sampingnya

 Sari, usia 52 tahun dari Surabaya

Sejak terdiagnosa kanker serviks di 2021 saya berusaha mencari pengobatan yang terbaik. Saya pun menjalani pengobatan di klinik Q-Life dengan Dr. Sri di Surabaya. Selain minum TXL Super, saya juga berobat dan kontrol di RS di Singapura. Karena saya tidak bisa tahan dengan efek samping kemo di Singapura, akhirnya saya memilih untuk hidup sehat dan hanya menjalani pengobatan alami, termasuk minum TXL secara rutin.

11 bulan kemudian saya tetap kontrol ke RS di Singapura, dan puji Tuhan, hasil check-up-nya menyatakan saya tetap bersih. Untuk menghindari kekambuhan di kemudian hari, saya tetap rutin minum TXL.

Ban